KABARDAERAH.COM | ACEH TIMUR – Ratusan Imigran Rohingya kembali terdampar di pesisir pantai kabupaten Aceh Timur tepatnya pantai Desa Matang Pelawi, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, Senin (27/3/2023), sekira pukul 03.00 WIB.
Keterangan sementara yang berhasil di peroleh dari Kapolsek Peureulak Iptu Supriadi, mengatakan, sebanyak 183 Rohingya yang terdampar di Aceh Timur.
“Untuk sementara jumlahnya 183 orang, dan masih dalam pendataan karena tadi ada yang berhasil kabur dan sudah diamankan petugas. Mereka yang terdampar terdiri 20 anak-anak, 93 pria, dan 70 wanita,” kata Kapolsek Peureulak Iptu Supriadi.
Supriadi juga menjelaskan, berdasarkan pengakuan seorang rohingya, mareaka sengaja di telantarkan oleh tekong kapal
“Berdasarkan pengakuan seorang imigran Rohingya yang bisa Bahasa Melayu, mereka sengaja ditelantarkan tekong kapal yang ditumpanginya itu, serta menyuruh mereka untuk turun dari kapal di pesisir pantai secara paksa, Setelah diturunkan, tekong tersebut langsung kabur. Sementara mereka berenang ke tepi pantai untuk menyelamatkan diri,” ujar Supriadi.
Kemudian warga desa setempat mengetahui hal tersebut, lalu melaporkan ke Polsek Peureulak.
Mendapat laporan itu, petugas bergegas ke lokasi dan mengevakuasi para imigran Rohingya ke komplek masjid desa tersebut.
“Ada beberapa orang yang harus ditangani pihak medis karena mengalami demam dan sakit perut,” ungkap Supriadi.
Sementara itu, Keuchik Matang Peulawi, Safwadi mengatakan, para imigran tersebut datang menggunakan kapal motor kayu. Saat akan tiba di darat, mereka berenang ke bibir pantai.
“Sehingga kondisi pakaian mereka semua basah,” kata Safwadi.
Awalnya dikatakan Safwadi, warga tidak ada yang mengetahui 183 orang Etnis Rohingya mendarat di desa mereka. Warga baru mengetahui ketika ada beberapa imigran yang mendatangi masjid.
“Baru mengetahui ketika sebanyak lima Rohingya setelah turun dari bout atau kapal langsung berjalan ke mesjid desa dan beberapa masyarakat sedang tadarus langsung menghubungi saya,” jelas keuchik Matang Peulawi.//GM
Discussion about this post